1. Landasan Teori
Pada setiap kendaraan bermotor membutuhkan kekuatan dari sang pengemudi untuk mengarahkan kendaraan tersebut ke kanan maupun ke kiri. Bagi pengemudi yang mempunyai tenaga yang cukup besar, mungkin hal ini tidak akan menjadi masalah. Tapi bagi perempuan atau yang tidak mempunyai tenaga cukup besar, hal ini akan menjadi masalah yang cukup serius untuk dihadapi. Oleh karena itu diperlukan suatu alat yang dapat membantu memperingan tenaga pengemudi dalam menggerakkan roda kemudi. Alat tersebut saat ini dikenal dengan nama Power Steering.
Power steering memiliki berbagai jenis, hal ini dapat dibedakan melalui komponen-komponennya. Sebagai contoh gear box yang dipakai oleh suatu power steering. Berdasarkan gear box yang dipakai power steering ada dua macam yaitu power steering model worm dan model rack and pinion.Pada mobil KIA Shuma Yang di gunakan adalah tipe Rack and pinion.
a . Komponen Power steering
Rotor
Rotor pompa power steering rack and pinion disini berbentuk bulat dan terdapat beberapa alur untuk meletakkan vane plate. Rotor berfungsi untuk menciptakan kevakuman sehingga fluida dari reservoir dapat terhisap masuk ke dalam pompa (ruang dalam rotor). Fluida tadi akan dinaikkan tekanannya oleh rotor dengan cara mempersempit volume fluida melalui rotor yang berputar di dalam cam ring yang bentuknya oval. Karena cam ring yang berbentuk oval inilah ada saatnya fluida tekanannya naik pada saat rotor berputar.
Vane pump
Sistem power-steering mengadopsi pompa oil tipe vane untuk menghasilkan tekanan fluida yang cukup untuk mengoperasikan steering dan menjamin pengiriman fluida yang cukup untuk merespon steering dengan cepat
Flow control valve
Flow control valve berfungsi untuk mengontrol aliran yang diperbolehkan tetap melalui orifice di posisi pertengahan dari sirkuit hydraulic.
Dengan kata lain,kelebihan fluida dikembalikan ke reservoir melawan tahanan pada relief circuit dan volume fluida yang sudah diukur disupplai ke sirkuit.Di negara lain,volume aliran dikontrol dengan membedakan ukuran orifice dan tegangan dari valve spring.Bagaimanapun,tidak dibolehkan menyetel sembarangan,karena banyaknya aliran fluida telah ditetapkan sudah disetel dengan hati-hati oleh pabrik sebelum dipasarkan.
Pressure control
Pressure control valve berfungsi untuk mengatur tekanan maksimum fluida yang telah ditetapkan melewati orifice dan saat tekanan maksimum tercapai,tahanan yang lebih tinggi di dalam circuit dibebaskan sebagai contoh saat steering wheel diputar sampai mengunci ketika kendaraan diam ,dengan demikian peningkatan tekanan yang menyebabkan kerusakan pada saluran pipa dapat dicegah.
Ralief valve
Relief value terletak di dalam flow control value. Apabila tekanan P2 melebihi 80 kg/cm2 , relief value membuka untuk menurunkan tekanan fluida. Apabila tekanan P2 kembali turun, flow control value terdorong ke kiri dan mengontrol tekanan maksimum.
Safety check valve
Safety check valve diMemasanguntuk membolehkan kerja steering secara manual ketika mesin mati atau ketika terjadi gangguan pada oil pump,kebocoran circuit hydrolic dan sebagainya.
Ketika worm shaft berputar dari posisi netral dan terjadi kontak dengan stopper,lebih lanjut gerak putar shaft menyebabkan komponen berubah terhadap kerja konvensional dari mekanisme system steering.
Bagaimanapun,ruang pada kedua sisi dari ball-nut terisi dengan fluida yang harus dikembalikan untuk mengurangi tahanan pada saat system steering mengontrol secara manual.Safety check valve digunakan untuk mengurangi tahanan dan fungsi seperti yang diilustrasikan.Apabila tekanan fluida normal,safety check valve tertutup oleh tekanan fluida yang dipompa keluar dari oil pump,sehingga tidak berpengaruh banyak terhadap kerja power steering,tetapi ketika terjadi suatu masalah di dalam hydraulic circuit dan pengiriman fluida dari oil pump berhenti,check valve tertekan dan terbuka oleh tekanan fluida yang dipaksa keluar oleh piston pada manual steering,mengikuti fluida mengalir ke ruang belakang piston.
b. Cara kerja power steering
Posisi netral
Fluida dari pompa dikirim ke control value. Apabila control value berada pada posisi netral, aliran seluruh fluida mengalir menuju control value ke dalam relief port dan kembali ke pompa. Pada saat ini tekanan fluida kecil dan sama besarnya pada kedua sisi piston silinder sehingga piston silinder tidak bergerak.
Posisi belok
Jika proses kemudi diputar kesalah satu arah, control value juga bergerak menutup salah satu saluran fluida, dan saluran lainnya terbuka lebar. Dengan demikian volume aliran fluida berubah dan tekanan fluida naik. Tekanan antara kedua posisi piston silinder menjadi berbeda dan piston silinder bergerak ke arah yang tekanannya rendah. Selanjutnya fluida di dalam silinder yang tertekan kembali ke pompa melalui control value.
2. Gejala kerusakan
Kebocoran pada oil pump
Kebocoran pada hose return dan hose pressure
Kebocoran pada rack Coloum dan Racksteer
Steer berat bila diputar
Steer kurang lurus
Steer naik ke kiri atau ke kanan
Steer geter
3. Analisa kerusakan
Kebocoran pada oil pump
Seal kit atau perapat pada pompa sobek, rusak atau keras,ganti seal hit pompa
Terjadi keausan pada poros pully,ganti poros pompa
Kebocoran pada hose return dan hose pressure
Selang sudah keras,ganti selang
Selang robek,ganti selang
Klem kurang keras mencekam selang,ganti clem pencekam
Ring O aus,ganti ring O
Kebocoran pada rack coloumn dan rack steer
Sel kit assy sudah tak mampu menahan fluida,ganti seal kit assy
Rack steerc sudah aus, ganti rack steer
Steer berat bila diputar
Oli sudah mulai kental,ganti oli ATF yang baru
Pada universal joint pelumasan mulai kering,lumasi bagian persimpangann universal joint
Stelan baut pengunci terlalu dalam,stel ulang baut pengunci
Sistim tidak bekerja,cek belt
Steer kurang lurus
Pemasangan tidak di cek ulang karena loncat satu gigi atau lebih,buka ulang sistem kemudi lalu stel ulang kelurusannya
Penyetelan steer kurang tepat,stel steer
Steer oblak
Ball join pada tie rod atau rack end telah aus,ganti tie rod dan rack and
Pemasangan steering wheel tidak tepat
Steer naik ke kiri atau ke kanan
Setelan spooring tidak pas,di spooring ulang
Roda sudah aus sebagian,ganti roda
Steer geter
Ban kurang center atau ban aus,ganti ban
Disk brake tidak rata, baret,aus,bubut disk break atau ganti disk break
4. Perbaikan
Pembongkaran power steering
Langkah – langkah :
Melepas mur pengikat puli dengan menggunakan SST, Melepas puli dan pasak
Melepas tangki reservoir, braket dan ring O
Melepas air control value
Melepas union lubang hisap
Melepas union lubang tekan
Melepas flow control value
Melepas rumah belakang
Melepas plat sisi belakang
Melepas plat sisi depan
Melepas rotor dan plat depan
b. Hal yang perlu diperiksa pada pompa power steering adalah sebagai berikut:
Mengukur celah oli antara poros dan bushing
Memeriksa rotor dan vane plate
Memeriksa flow control value
Memeriksa pegas flow control value. Ukur panjang pegas
Jika perlu ganti perapat oli
Merakit power steering
Langkah –langkah:
Sebelum merakit oleskan fluida power steering pada permukaan yang bergesekan.
Memasang pen lurus panjang menggunakan palu plastik pada rumah depan
Memasang plat depan dan rotor pada poros pompa
Memasang cam ring
Memasang vane plate
Memasang plat sisi belakang dan ring O
Memasang housing belakang
Memasang dudukan pegas flow control value
Memasang pegas, flow control value, ring O dan union lubang tekan
Memasang air flow control value dudukan union yang baru dan kencangkan katup
Memasang union lubang hisap
Memasang tangki reservoir dn bracket
Memasang puli pompa power steering
d. Membongkar Gear Housing
Rumah roda gigi kemudi dijepit pada ragum
Melepas pipa pressure
Melepas air control valve
Melepas tie rod end
Melepas boot rack
Melepas rack end dan cincin kuku
Melepas mur pengunci kap pegas pengantar rack
Melepas kap pegas pengantar rack
Melepas pegas pengantar rack, pengantar rack dan dudukannya
Melepas mur pengunci dan bantalan bawah
Melepas control valve
Melepas mur pembatas ujung silinder
Melepas bushing rack and pinion
Melepas perapat oli rumah silinder dan spac
e. Memeriksakan Gear housing
1) Periksa rack
Bila perlu ganti perapat oli rumah control valve dan bantalan ata
Mengganti bantalan bawah control valve dan bantalan tengah
Mengganti perapat oli bushing rack
Jika perlu ganti teflon dan ring O
Mengganti ring teflon control valve
f. Merakit gear housing
Mengoleskan fluida power steering atau gemuk pada komponen yang bergesekan
Memasang oil seal dan spacer rumah silinder
Memasang rack
Memasang stopper ujung silinder, oil seal dan spacer Gbr (5.4.41)
Memasang conrol valve (katup Pengatur) pada housingnya
Memasang oil seal dan snap ring (Gbr 5.4.42)
Memasang spacer, bantalan bawah dan self locking nut pada poros valve control (Gbr 5.4.43)
Memasang rack housing cap (tutup rumah rack)
Memasang dudukan rack guide, rack guide dan pegas rack guide
Memasang mur pengunci tutup pegas rack guide
Memasang claw washer dan rack end
Memasang rack boot, klem dan klip-klipnya
Memasang tie rod end
Memasang pipa tekan balik kanan dan kiri. Menggunakan SST, Memasang dan kencangkan denagn momen masing-masing pipa
saya punya masalah dengan power steering :
BalasHapusposisi tanpa beban (ban di dongkorak), putar kanan kiri ok.
posisi dengan beban :
putar kiri ok, putar kanan berat.
apanya yang rusak/harus distel?
mobil saya honda accord th 84, saat ini ada masalah di power stearing. setiap stear digerakkan belok kiri atau kanan minyak pwr stearing selalu berbusa dan tumpah meluber keluar dari tabung penampung minyak.
BalasHapus